Jalan-jalan ke Hongkong: Hongkong International Airport's Midfield Concourse & Terminal 1

Maret 2016 lalu, saya bersama SAB berkesempatan mengunjungi Hongkong sebagai "bonus akhir tahun" dari SAB, horrayy! Kira-kira Agustus 2015 lalu, ada promo tiket pesawat ke Hongkong yang murah, akhirnya diputuskan untuk field trip kesana sekaligus untuk memperluas wawasan arsitektural #asik. Dan ini adalah kali pertama saya menggunakan paspor saya alias pengalaman pertama keluar negeri setelah membuat paspor sejak kapan tau. Hehe..

Kami menggunakan maskapai penerbangan AirAsia dengan transit di KLIA 2 sebelum terbang lagi menuju Hongkong International Airport. Perjalanan dari Cengkareng menempuh waktu kira-kira 8 jam dengan 2 jam transit.

(@arfrakim)

Hongkong International Airport facts: It is located on the island of Chek Lap Kok, which largely comprises land reclaimed for the construction of the airport itself. The airport is the world's busiest cargo gateway and one of the world's busiest passenger airports. It is also home to one of the world's largest passenger terminal buildings (the largest when opened in 1998). -wikipedia
 
di midfield concourse (@arfrakim)
Bandara Hongkong itu luas sekali. Selain yang ada di terminal 1, gate-gatenya juga terbagi ke dua concourse lainnya. Waktu itu gate kita ada di midfield concourseTerminal 2, Terminal 1, dan Midfield Concourse dihubungkan dengan Automated People Mover (APM) berupa subway. Jadi, dari midfield concourse ini kita menggunakan subway ke terminal 1. Canggih ya sirkulasinya kalau bandaranya luas :o

Layout Hongkong International Airport (wikipedia)
breakdown Hongkong International Airport (flightsnation.com)

Eskalator menuju subway hall di Midfield Concourse (@arfrakim)


Eskalator dari subway hall menuju imigrasi & arrival hall di terminal 1 (@arfrakim)
Untuk menggunakan transportasi di Hongkong, wajib banget punya Octopus Card. Octopus Card ini bisa didapatkan di Airport Express Customer Service di arrival hall. Harganya HK $ 150, dengan HK $ 50 sebagai deposit. Kami memutuskan naik airport bus yang rutenya lewat ke tempat kami menginap di Mong Kok, Kowloon Island. Airport Bus ada di sayap selatan pintu keluar terminal 1.

(@arfrakim)


to be continued..
on Minggu, Oktober 30, 2016 by Fauziyyah Khairunnisaa | Leave a comment 

Mengurus Mutasi Kendaraan Bermotor di Jabar

Buat teman-teman yang berdomisili asli Jawa Barat, sudah tau dong sekarang Pemprov Jabar sedang menggratiskan biaya mutasi/balik nama kendaraan bermotor? Pemprov Jabar juga membebaskan denda pajak untuk yang menunggak pajak kendaraan bermotor sebagai bentuk "amnesti pajak"-nya Pemprov Jabar. Dendanya saja ya yang dihapuskan, jadi cuma bayar pokok dan admin saja. Ini hanya berlangsung dari 17 Oktober 2016 - 24 Desember 2016. Jadi buat warga Jabar, hayu dimanfaatkan!

Kemarin saya baru saja selesai mengurus mutasi motor matic saya. Jadi setahun lalu saya membeli motor matic bekas bibi saya, tapi ga langsung urus balik nama karena waktu nanya ke samsat, lumayan mahal sekitar 600rb-an biayanya, belum ditambah pajaknya kan. Karena nyicil ke bibi juga belum beres waktu itu (sekarang mah udah, heuu) jadi yaudahlah nyantai kan masih saudara juga. Tapi ribet juga sih kalau mau bayar pajak harus pinjem KTP mamang saya dulu karena motornya atas nama beliau.

Mumpung gratis + sudah waktunya bayar pajak tahunan, yo wes sekalian aja. Saya mutasi dari Padalarang ke Cimahi. Berikut step-stepnya ya.

Hari 1: Datang ke SAMSAT sesuai domisili Pemilik Awal

Pertama yang dilakukan adalah datang ke SAMSAT pemilik awal. Kalau saya, ke SAMSAT Padalarang (jauuh). Kelengkapan yang harus ada adalah:

1. KTP asli yang akan dibalik nama, which is KTP saya.
2. STNK asli
3. BPKB asli
4. Kwitansi Pembayaran bermaterai. Kalau ga ada, jangan khawatir, karena biasanya bisa beli di tempat fotokopi, tinggal kamu isi dan tandatangan sebagai (bisa dibilang) formalitas.

Semua dimasukan ke map warna biru (bisa beli di tempat fotokopi). Lalu datang ke loket mutasi keluar. Nanti berkasnya akan diperiksa sebentar. Karena Padalarang dan Cimahi masih dibawah satu Polres, jadi saya langsung diminta ke cek fisik. Kalau selain itu, biasanya dikasih stiker khusus untuk cek fisiknya, kayak ada hologramnya gitu deh.

Buat yang gatau, cek fisik itu semacam nanti nomor seri motor dan nomor seri mesinnya digesek ke stiker sama petugas cek fisiknya, terus nanti formnya di cap/ditandatangan ke loket cek fisik. Oh ya dikasihkan bersama berkas lainnya karena sekalian diperiksa.

Setelah itu, semua berkas (KTP asli, STNK asli, BPKP asli, Kwitansi asli, dan Form Cek Fisik) difotokopi sebanyak 2 kali, masukan ke map. Lalu datang lagi ke loket mutasi keluar. Semua berkas asli dan fotokopi akan dicek. Sehabis dicek, petugas loket akan memberi nomor rekening untuk pembayaran administrasi mutasi sebesar Rp 75ribu. Bayar di Bank BRI yang ditunjuk, lalu slip pembayarannya diberikan ke loket mutasi keluar tadi. Petugas akan memberikan map yang isinya berkas asli (KTP, STNK, BPKP, Kwitansi, Form Cek Fisik), form fiskal, dan satu map lagi berkas pajak tahun lalu (eh entah sih, apa ini semua berkas terakhir yang ada di samsat sebelum dimutasi).

Hari 2: Datang ke SAMSAT sesuai domisili Pemilik Baru

Hari kedua, datang ke SAMSAT pemilik baru, which is SAMSAT Cimahi kalau saya. Berkas yang diperlukan adalah:

1. Map dari SAMSAT awal
2. Form Mutasi (SPPKB), yang bisa diminta ke bagian formulir, kalau di Cimahi kemarin formulirnya ada di bagian informasi. Diisi sesuai contoh yang biasanya ada di tempat pengisian formulir.
3. Form Cek Fisik. Digesek lagi seperti yang saya ceritakan di hari 1.
4. Slip pembelian buku BPKB, biaya buku BPKB dibayar di BRI yang ditunjuk (tanya ya ke bagian informasi), biasanya ada di Polres yang membawahi. Harga BPKB motor adalah Rp 80rb sedangkan mobil Rp 100rb.

Semuanya difotokopi 2 kali, lalu diberikan ke loket mutasi masuk. Petugas akan mengambil copy-an berkas + slip pembayaran buku BPKB asli dan dimasukan ke map khusus. Lalu berkas lainnya dikembalikan ke kita dan kita dikasih nomor kendaraan baru (hiks, bye-bye XT). Kemudian, datang ke bagian pendaftaran BBN, nanti kita akan dikasih form tanda terima berkas, lalu tinggal menunggu dipanggil oleh loket pembayaran. Disitu kita akan bayar pajak, kayaknya sih sesuai aja dengan terakhir kita bayar pajak kapan, kalau saya sih karena pas setahun jadi ga jauh beda dengan pajak sebelumnya, yaitu sekitar Rp 274rb.

Setelah bayar, kita tinggal menunggu dipanggil oleh loket penyerahan. Dan voila! STNK baru kita jadi. Fotokopi 1 kali, lalu datang ke loket mutasi masuk untuk minta resi BPKB. Resi BPKB digunakan untuk mengambil BPKP, kira-kira 2 minggu setelahnya. Ambilnya di Polres bagian pelayanan BPKB ya. Kemudian dari loket mutasi, jangan lupa datang ke workshop TNKB untuk mengambil plat nomor kendaraan baru. Nanti dipasangin juga kok sama abang-abangnya, dan plat lamanya juga ditarik. Yhaa padahal buat kenang-kenangan....

Tamat.

Panjang ya prosesnya. Antara ribet-ga ribet, karena kalau tau stepnya sesungguhnya kita ga perlu bolak-balik.

Tips-tips

1. Datang pagi jam 7 sebelum buka, dan langsung antriin kendaraan di bagian cek fisik. Karena bagian ini yang cukup time-consuming kalau antrinya belakangan. Bisa-bisa sehari cuma cukup ngurus ini doang.

2. Malu bertanya sesat di jalan, jangan ragu tanya ke bagian informasi atau satpam disana, entah itu nanya langkah-langkah atau make sure kalau berkas yang kamu bawa udah benar, kalau ke petugas loket kamu pasti langsung dilempar-lempar karena petugasnya juga banyak kerjaan. Jangan ragu juga tanya bapak-ibu sebelah yang barangkali ngurus hal yang sama.

3. Jangan baper kalau petugasnya jutek. Kebayang ga sih ngurus berapa ratus orang sehari yang bentuknya juga macem-macem.

4. Petugas fotokopi disana juga bisa diandalkan kok, mereka biasanya tau apa aja yang harus difotokopi kalau mau ngurus mutasi. Jadi tinggal kasiin berkas dan tau jadi hahaha.

5. Bawa buku untuk mengisi kekosongan waktu pas ngantri.

6. Sebenernya mungkin aja sih ngurus dalam waktu sehari, tapi better siapin waktu 2 hari karena banyak yang memanfaatkan momen ini, jadi ngantrinya pasti lama dan takutnya keburu tutup loket-loketnya.

Selamat mencoba! :)
on Rabu, Oktober 26, 2016 by Fauziyyah Khairunnisaa | Leave a comment 

Jalan-jalan ke IKEA Indo!

Sudah lama penasaran sama IKEA yang di Alam Sutera. Pertama kali main ke IKEA waktu fieldtrip sama SAB ke Hong Kong, itu juga gara-gara nyari suatu tempat (street market gitu atau apa ya) di daerah Causeway Bay tapi ga nemu, Eh, ternyata ada IKEA yaudah masuk.

IKEA Hongkong (Courtesy of  Google Street View)
Katanya sih, susah kalau naik angkutan umum ke IKEA Alsut, makanya beberapa teman menolak kalau diajak jalan kesana. Padahal ternyata ga susah kok. Setelah googling rute angkutan umum kesana, berangkatlah saya sendirian ehehehe..

Saya pilih pake KRL dari Stasiun Kebayoran, karena ga terlalu jauh dari rumah akung di Cirendeu. Jauh deng, naik busway dulu dari Halte Pondok Pinang ke Halte Kebayoran Lama, lalu jalan sedikit ke stasiun, Dari Stasiun Kebayoran naik KRL sampai Stasiun Serpong. Terus jalan ke arah jalan raya, nyebrang dan naik angkot hijau jurusan Serpong - Kalideres. Turun di Alam Sutera. Ingat: Turun di Alam Sutera, patokannya ada bunderan sama tugu jam bertuliskan Alam Sutera, dan ada MCD.

Kocaknya, karena belum pernah, saya nyasar jauh banget dari situ. Jadi waktu lewat situ, saya lagi merhatiin bangunan sebelah kiri yang mana Alam Suteranya ada di sebelah kanan. Abang angkotnya pasti mikir, ni anak siwer kali ya segitu tugunya segede gaban :3

ilustrasi kenyasaran :3 (courtesy of Google Maps)
Terus kesedihannya ga berhenti sampai situ, pas balik lagi pake angkot sebaliknya, eh si angkot yang ditumpangi tiba-tiba nabrak bus omprengan yang lagi ngetem. Walhasil mereka nega-nego dulu. Setelah 5 menit berakhir dengan si supir angkot bayar ganti rugi ke supir bus, kami jalan lagi. Belum juga 3 menit, bannya angkot bocor dong! Kempes sekempes-kempesnya, kayaknya nginjek paku begal yang katanya bolong tengahnya itu loh, jadinya kempes dalam sekejap. Kasihan juga sama mang angkotnya, dan mau ga mau ganti angkot.



Turun di MCD terus jalan sedikit ke halte Sutera Loop, saya gatau sih semua track lewat IKEA atau ngga, jadi perlu nanya dulu. Kemarin saya naik yang yellow line dan berhenti tepat di halte IKEA. Yay!

Halte IKEA (Courtesy of Google Street View)
Masuk ke IKEA, saya langsung ke tempat pengambilan Katalog 2017 yang baru terbit. Terus ga lupa juga ngambil pensil buat corat-coret kertas dan meteran haha. Norak. Padahal ga akan beli apa-apa. Dan ya, selalu menyenangkan sih jalan-jalan di IKEA, karena kamu bisa mencoba semua display furniturnya, hmmm. Apalagi kemarin lumayan sepi sih, jadinya puas exploring, sayangnya kurang foto-foto :|.

Bedanya dengan IKEA Hongkong, entah kenapa kalau IKEA Hongkong saking banyaknya orang, lebih mirip public space dibanding sebuah toko. Orang bisa berlama-lama duduk di sofa, tidur-tiduran di kasur, berasa rumah sendiri kali ya. Sampai-sampai ga bisa bedain mana yang duduk sebagai customer, dan mana yang duduk karena dia emang "konsultan furnitur" (entahlah namanya apa) kalau ga liat ternyata beneran lagi buka laptop. Kalau disini, mungkin pada malu-malu :3

Yang menarik di IKEA juga adalah konsep self service-nya, jadi kamu tulis di form yang sudah disediakan di pintu masuk kode barang dan lokasinya, dan nanti di area warehouse-nya, kamu ambil sendiri barang yang sudah di-pack dalam kardus lalu bayar ke kasir. Kita juga disarankan bisa pasang sendiri jadi ga perlu biaya tambahan untuk tukang kan? Klaim mereka, ini kenapa produk IKEA itu bisa "murah" karena kita ga perlu bayar jasa servis. Semua barang juga di-pack dengan slim shape, jadinya mudah dibawa.

Self service furniture area. Fotonya alay ya

(eh gatau sih, kalau di toko furniture lain gini juga kah?)

Setelah area display di lantai 2, sebelum turun ke warehouse di lantai 1, kita akan disambut dengan resto IKEA yang bola daging swedia hips itu, tapi karena mahal jadi ga beli. Rp 40rb/porsi, isinya bola daging dengan mashed potato. Karena hemat, jadi cukup puas dengan paket hotdog + es krim yang lagi promo aja di depan kasir IKEA (kalau dari pintu masuk bisa langsung cus ke arah kiri), cuma Rp 9rb aja, nyamm.

:9

Rute pulang sama aja dengan rute pergi, Oh ya, SuteraLoop bisa di-tracking di webnya, jadi kita bisa tau si bus lagi dimana, silahkan buka webnya ya.

Tracking posisi Sutera Loop di web ini

Jadi gambaran pengeluaran ongkos kemarin, kalau dari Stasiun Kebayoran adalah :
- KRL Kebayoran - Serpong Rp 2000
- Angkot Kalideres - Serpong Rp 5000
- Sutera Loop Rp 5000

Selamat mencoba :)


Display IKEA, baru sadar fotonya blur semua, zzz
Rumah 55 m2


Interior ideas for small house (55 m2)

Rumah 25 m2
the most satisfying scent of aromatherapy candle, vanilla!

on Rabu, September 21, 2016 by Fauziyyah Khairunnisaa | Leave a comment 

Baked Rice ala Risotto Ala-ala Kosan

Kemarin nemu resep Risotto ala-ala disini, terus penasaran dicoba, tapi ini semakin ala-ala karena dimasak di kosan dengan alat masak seadanya. Anyway, Risotto itu makanan khas Italia, semacam skutel gitu tapi ini pake nasi hahaha, karena saya doyan nasi jadi penasaran juga. Oya, terus ini agak-agak saya ubah sih resepnya tapi tetap enak :9


Maap, tampilannya ga oke tapi enak loh!!
Bahan-bahan:
250 gr nasi
1/3 sdt garam
Kaldu secukupnya
2 btr telur, kocok lepas
Keju parut [sesuai selera]
Oregano, sedikit saja
1/2 buah wortel, potong kotak kecil
1/2 buah bawang bombay, cincang
1 sdm tepung terigu
1/4 buah Paprika merah, potong kecil-kecil
1/4 sdt merica bubuk
1 sdm margarin untuk menumis

Saus putih:
200 ml susu cair
1 sdm tepung terigu
1 sdm butter
Keju secukupnya
garam

Cara masak:
Saus putih:
Masukan butter, tambahkan tepung terigu, aduk cepat hingga tercampur, masukan susu. Tambahkan keju dan garam. masak hingga mengental. Cicipi. Matikan kompor.

Tumis bawang bombay dengan api kecil hingga harum, masukan wortel, orak arik hingga wortel layu. Tambahkan paprika, masak sebentar saja, matikan api. Sisihkan.

Kocok telur dengan garam dan merica. Masukan ke dalam nasi, aduk rata dengan kaldu, keju parut ,dan tumisan bawang wortel, tambahkan oregano, aduk rata. 

(Harusnya sih dipanggang di oven gitu pakai pyrex atau ramekin, tapi berhubung ga ada alat itu semua, ya udah saya masukin ke magiccom, iya magiccom, lol.)

Masukan nasi yang sudah dicampur ke panci magiccom terus tuang saus putih diatasnya. Taburi lagi dengan potongan paprika, oregano, dan keju. Masukan ke magiccom, setel cooking mode-nya.

Bisa gitu?

Mmm, ga bisa dibilang ga bisa juga sih, cuma ya hasilnya jadi rada aneh. Jadi aslinya mesti dipanggang di oven 170C selama 30 menit. Nah, berhubung magiccom cuma nyampe 100C dan langsung berubah ke mode warmer (60-70C) jadi agak peer nyetrak-nyetrek magiccom. Jadi kalau udah nyetrek ke mode warm, dia ga bisa langsung diubah lagi ke mode cook, mesti tunggu beberapa saat sampai suhunya turun sedikit, baru bisa dicetrekin ke mode cook. 

Naon atuh cetrak-cetrek.

Setelah 5 kali cetrek, ngantuk, yaudah dibiarin aja di mode warm, semaleman! hahaha. Jadilah sarapan pagi dengan risotto yang tampilannya lucu tapi enak. Dan saus putihnya diatasnya masih keliatan basah-basah gitu, tapi gapapalah.

Btw saya termasuk orang-orang yang percaya kalau apapun kalau dimasak dengan cinta bahan-bahan yang enak, hasilnya pasti enak. Paling juara sih aroma oreganonya, jadi ala-ala italiano gitu deh. Terus mungkin lebih enak lagi kalau misal pake daging cincang atau udang. Berhubung saya mah ngirit, yaudah pake wortel sama paprika aja seperti contoh di link tadi.

Oya, kemarin saya nemu oregano sachetan gitu di Slamart (anak gaul dago pasti tau) mereknya Samara Micron, Rp 2600 isi 2 gram. Lumayan.


Tampilan yang menjanjikan harusnya sih seperti diatas. Kalau diliat-liat sih sama aja, dibawahnya garing kecoklatan, nasi campur kekuningan, terus saus putih diatasnya, yay perfecto! Cuma karena pancinya ga bener-bener anti lengket jadi bagian bawahnya nempel. Peeeer pasti nyucinya.

Selamat masak cantik ala kosan ;)

Pengalaman Direct Assessment IM

Since it's official, ehm, officially not accepted mehehehe, so i would like to write my experience along direct assessment for Pengajar Muda (by Indonesia Mengajar) reqruitment.

Aduh malu nulisnya, tapi gapapalah aku seneng berbagi pengalaman yang menurutku ini salah satu best experience in my life. (well maybe not really best experience, whatever). Jadi, kemarin sesungguhnya agak percaya ga percaya bisa lolos ke Direct Assessment (DA) nya Indonesia Mengajar soalnya aku merasa esaiku ga berbobot dan meyakinkan banget. Agak-agak campur aduk gimana gitu waktu baca berita termasuk dalam 200 orang yang lolos dari 14000 lebih peserta yang terdaftar. Tapi seneng sih karena dari jaman kuliah aku pingin banget ikut IM ini, meski yeah ga pede (again)

Phew.

Alhasil, dari mulai pengumuman lolos sampai waktu DA deg-degan pisan, sampai aku ngerasa stress yang mirip kayak waktu TA, lol. Pertama, yeah banyak kejadian di akhir masa perkuliahan yang rada bikin aku down dan ga percaya diri yang masih terbawa sampai sekarang, jadi waktu itu kepikirannya takut banget bikin kecewa banyak orang (siapa juga coba?). Kedua, deg-degan karena pasti akan bersaing dengan banyak orang yang luar biasa. Ketiga, bakal malu banget sama tim pewawancara kalau bahas soal esai *blush*. Makanya cha, kalau bikin esai agak seriusan dong :p

Daaan, kejadian sih. Gara-gara kurang percaya diri, jadi banyak fail-nya haha. Pertama, lupa bawa fotokopi KTP, padahal semalam sebelumnya udah yakin banget semua berkas sudah rapi di map, bahkan ijazah dibawa aslinya, in case ada apa-apa hahaha. Pas masuk gedung, KTP dituker dengan Visitor Card kan, terus sampai meja registrasi baru ngeh kalau lupa banget motokopi KTP. Untungnya, boleh menyusulkan scan KTP, dan untungnya di drive email masih ada entah bekas apa. Langsunglah dikirim pagi itu juga ke email panitia.

Kedua, waktu FGD. Aku berhasil mengeluarkan opini dan argumen-argumen yang aku punya sih. Tapi ga bisa menghilangkan gugupnya pas diawal aaahhhhh keliatan banget ga pedenya dibanding peserta yang lain *blush*.

Ketiga wawancara, entahlah aku merasa amnesia sama kehidupan masa lalu, aku ga inget sama pencapaian-pencapaian masa lalu, yang setelah wawancara baru aku ngeh, lah kenapa aku ga ceritain itu ajaaa malah ngomong ga jelas. Lalu, aku ngerasa pernyataan aku agak kontradiktif dan terlalu sok humble sih, misal aku bilang hambatan terbesar aku adalah kurang percaya diri, tapi di sisi lain aku pernah berperan jadi hal-hal yang itu tuh butuh kepercayaan diri banget (which is waktu jadi korlap dies, jadi ketua kelompok sayembara). Tapi beneraaan, aku jadi itu juga dengan ga pede, meskipun tetep aku jalanin, gimana dong? Pewawancaranya sampai bilang aku salah konsep diri hahaha. Jreng.

Keempat, simulasi mengajar. Oke, aku beberapa kali pernah ngajar kelas, kelas waktu dulu di tempat kursus, terus waktu ngajar corel di SMP Tarbak, tapi ga pernah kalau ngajar seumuran SD. Dan ngajar SD dengan segala dinamikanya tuh, peer bangeeet ternyata, Dan kemarin, dapet kasus di kelas ada anak autis yang dikatain gila sama temen-temennya, sempet clueless juga sih ngadepinnya.

Okay, pelajarannya, buat kamu-kamu yang mungkin baca ini dan berniat ikut IM, persiapan wawancara itu penting banget. Kemarin aku agak kurang persiapan juga sih karena menganggap, yaudahlah jadi diri sendiri aja apa adanya. Ada benernya juga sih jadi diri sendiri, tapi, persiapan juga tetep penting, minimal kamu kebayang mau cerita apa sama pewawancara, tau sisi mana yang baiknya kamu tonjolkan.

Tapi seperti apa yang dibilang di pembukaan DA, kita pasti bisa mengambil pelajaran dari proses ini. Dan kalau buat aku, bisa ikut DA aja udah bisa membuka insight baru, entah dari para assesor atau dari teman-temanku yang luar biasa ini, ah jadi pengen menata hidup lebih baik, jadi semakin semangat melanjutkan perjalanan hidup :)


Alhamdulillah, bisa lanjut jadi arsitek :')

Sempat sedih juga sih ga bisa jadi PM. Tapi kan, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah, pasti ini yang terbaik, kalau kata ustadz Salim:
"Barangkali sesuatu ditunda karena hendak disempurnakan, dibatalkan karena hendak diganti yang utama, atau ditolak karena hendak diganti dengan yang lebih baik."
Selamat untuk kalian yang lolos, so proud of you! :3
on Minggu, Februari 14, 2016 by Fauziyyah Khairunnisaa | Leave a comment 

Sunday Morning di DS Equestrian


Pagi cerah berawan di Parongpong, Eco Pesantren DT. Di seberang sana, panorama Gunung Burangrang sangat apik diselimuti awan kabut yang membuat suasana jadi  *:3* (tidak bisa diungkap kata-kata lol). Saya jadi flashback TA setahun lalu *uhuk*

Dalam rangkaian acara bersama Muslimah Academy, kami mengunjungi Darus Sunnah Equestrian untuk belajar 2 olahraga sunnah, berkuda dan memanah. Saya sungguh senang sekarang Eco Pesantren punya arena berkuda dan memanah, jadi ga bingung mau kemana. Dulu sebelum tau ada tempat ini, sempat mau ikutan tawaran ibu-ibu di ITBMH latihan memanah, tapi ga jelas tea hahaha.

Anyway, saya ga punya banyak foto kegiatan, orangnya fokus sama latihan *gaya*. Nanti aja kalau udah jago *gaya(2)*

Memanah

Sebelum pegang busur panah, kami diajari dulu spek-spek memanah, dan bagian-bagian dari busur juga anak panahnya. Jangan bayangin panah kayak indian ya (lo aja kali) haha, busur panah untuk olahraga ternyata banyak speknya, bahkan untuk expert, ada spek tambahan semacam alat ukur, stabilizer, juga alat peredam getaran busur di ujung stabilizer.

Memanah, susah-susah gampang, karena ga biasa, ngangkat busur berat agak tremor goyang-goyang, jadinya panahnya melenceng kemana-mana. Fokus dengan hati yang tenang penting banget. Kerasa banget waktu dapat kesempatan 3 kali, di belakang biasalah ibu-ibu suka riweuh jadi hati tidak tenang, ditambah grogi diliatin coach, 2 kali meleset, 1 kali poin 5, hiks. Tapi waktu bubaran terus penasaran nyoba sekali lagi, bisa dong dapet 9. Mungkin itu hoki sih.

Berkuda

DS equestrian punya pendekatan tersendiri dalam seni menunggang kudanya. Mereka ga pakai alat pijakan kaki yang dari besi itu karena ada beberapa kerugian, terutama sih kemungkinan kaki kita bisa nyangkut disitu, misal jatuh, nyangkut terus terseret, bahaya kan? Terus naiknya gimana?

Sebelum itu, sebelum kita naik kuda, kata coach Don, kita harus kenalan dulu sama kudanya dong. Kuda harus tau bau keringat kita, haha. Caranya, dengan kasih makan :3. Cara kasih makan, taruh wortel di tangan terus deketin ke mulutnya. Tangan harus terbuka, jangan cekung soalnya bisa kegigit kuda. Kalau saya prefer jarinya ditutup rapet sih biar ga ketuker sama wortel lol. Ada sensasi-sensasi gimanaaa gitu tangannya disun kuda. Terus udahnya boleh elus ubun-ubun kuda, katanya ada keberkahan dari mengelus ubun-ubun kuda loh.




So, hello! This is Sanjah. Sanjah is introvert and plegmatic one, just like me :3. Sanjah ini kuda yang paling tinggi dibanding kuda lain yang dipakai di Sunday Morning. Sebetulnya diawal diajarin cara naiknya adalah dengan lompat dan menempelkan perut kita ke pelana, terus kaki kanannya naik sampai kita duduk tegak di pelana. Tapi, karena Sanjah cukup tinggi, jadi pake bantuan tangga hehe.

Duduk di pelana ga semudah di bayangan, karena ternyata diatas situ sangat ga stabil. Makanya paha kita mesti rapat, tapi betis tetap dibuka. Pegang tali kekang, jangan terlalu keras dan jangan terlalu longgar. Kalau terlalu keras, kudanya ga akan mau maju. kalau terlalu longgar, kita ga punya kendali. Gas ada di perut, tendang perutnya dengan kaki kalau mau maju. Tarik dua tangan kita ke perut kalau mau berhenti. Tarik tangan kanan ke pinggang kalau belok kanan, dan sebaliknya.

Untuk prosedur keselamatan, kita juga diajari cara jatuh. Kalau merasa mau jatuh, peluk leher kuda dengan tetap memegang tali kekang, jangan kendor. Kuda akan perlahan berhenti, lalu jatuhkan dua kaki kita secara bersamaan, dengan masih berpegangan di leher kuda. Unch banget kan?

Kedua, jangan pernah berdiri terlalu dekat di belakang kuda, karena kuda suka insecure gitu kalau ada sesuatu di belakangnya, kalau sudah begitu, dia biasanya nendang. Paling aman, berdirilah di samping kuda, atau di leher kuda.

Ada kejadian yang cukup menegangkan waktu saya menunggang Sanjah. Jadi, kuda di kavling sebelah yang juga sedang ditunggangi peserta, ngamuk dan menjatuhkan si peserta tadi. Untungnya gapapa sih, tapi kudanya lalu lari dengan wajah menantang ke depan Sanjah. Saya langsung tarik tali kekangnya supaya Sanjah berhenti, terus saya memalingkan muka (pura-pura ga lihat) dari kuda yang ngamuk tadi sembari tegang takutnya Sanjah terprovokasi terus tendang-tendangan. Ya walau disitu ada coach juga, kalau udah berantem mah gawat juga kan saya. Untungnya Sanjah diem kalem aja, sampai akhirnya kuda ngamuknya lari dan bisa dikuasai coach lain. Fiuh. Tapi dari situ jadi dikasihtau coach deh, katanya kalau kudanya mau/diajak berantem gitu, kita peluk aja leher kudanya, nanti dia diem. Unch lagi kan? Kalau kudanya pintar, kita bisa kasih pujian dengan menepuk-nepuk lehernya.

----

Sunday Morning DS ini khusus untuk basic program dari kegiatan memanah dan berkuda. Bagi yang belum pernah sama sekali, ikut sunday morning dulu. Baru nanti ikut latihan lanjutan, kalau ga salah sabtu pagi, sabtu sore, atau minggu siang setelah sunday morning. Sekali seumur hidup patut dicoba. Sejauh ini saya berencana menseriusi ini sih, maksudnya mau ikut latihan lanjutannya, tapi kemungkinan sebulan sekali aja sekalian refreshing. Ayo mulai berolahraga sunnah! :3
on Minggu, Februari 07, 2016 by Fauziyyah Khairunnisaa | 1 comment